Sudah beberapa tahun yang lalu saya sudah menyukai Papercraft (Bahasa Indonesianya mungkin "Kerajinan Kertas"), beberapa bulan yang lalu saya membaca salah satu blog aduh lupa namanya. Di sana ada pertanyaan dari salah satu pengunjung kepada pemilik blog
"Sebenarnya karya Anda termasuk apa sih Pak? kok dinamai papertoy". Nah dari sini penjabaran yang gamblang dari pemilik blog mulai diutarakan, kurang lebihnya seperti ini

Papercraft tuh dibagi jadi :
1. origami
2. 3d papermodel
3. automata
4. papertoy

Origami : seni melipat kertas “tanpa gunting”

3d Papermodel : biasa disebut papercraft (rancu yah?) jadinya bentuk replika dari benda atau karakter yang ada.. misalnya gundam dari robo gundam atau mobil dari mobil yang ada… dibuat dengan sedetil mungkin untuk menyerupai bentuk aslinya. nah mungkin sering liat juga gundam bentuk chibi (buntet) ini ngga masuk ke papertoys, soalnya emang gundam ada yang bentuk chibi.

Automata : papercraft/papertoy yang dibuat bisa bergerak (seperti totem bird nya matt hawkins)

Papertoy : dibuat berdasar bentuk yang sudah ada atau yang lebih menarik dengan membuat karakter2 baru… nah disini keunikan papertoy, template yang dibuat se-sederhana mungkin tapi dengan “skin” yang kena dengan visual nya

Nah, untuk bahan yang dipakai untuk membuat papercraft adalah ini :
  • Kertas tebal skala 120gsm - 200gsm inkjet paper kalo ga salah beli Rp 37.500 yang merk e-print ukuran A4 100 gr
  • Penyemprot krylon paper finish atau pylox clear
  • Lem yang dibutuhkan lem fox pvc atau uhu, tapi uhu cepat kering, disarankan fox

Read More

Konsentrasi namun tetap nyaman. Itulah kunci ruang kerja yang membuat penggunanya jadi produktif.

Jika Anda susah berkonsentrasi dalam bekerja, bisa jadi penyebabnya adalah tata cahaya di ruang kerja tak sesuai standar. Bisa juga terjadi, pekerjaan yang kita lakukan memerlukan intensitas cahaya dalam jumlah tertentu yang bisa membuat pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik.

Ruang kerja untuk menulis dan aktivitas bekerja yang berkaitan dengan membaca, membutuhkan intensitas cahaya sebesar 500 lux. Pekerjaan lain yang membutuhkan aktivitas pemilihan warna membutuhkan intensitas cahaya hingga 1000 lux.

Nah, bagaimana cara menyiasati agar cahaya di ruang kerja bisa maksimal. Ini dia caranya:
  • Tempatkan lampu yang berukuran lebar. Titik lampu yang semakin lebar membuat kemungkinan area jatuhnya bayangan jadi lebih kecil.
  • Gunakan meja dengan warna bidang meja yang terang. Bayangan yang jatuh ke meja tak akan menjadi gangguan berarti, karena pantulan dari meja akan membantu menerangi objek yang kita pandang.
  • Letakkan meja kerja di ruang yang relatif tanpa halangan, sehingga kita bisa merubah arah datangnya cahaya dengan memindahkan posisi meja tanpa halangan.
Yuk, bekerja dengan nyaman!
Foto: iDEA/Indra Zaka Permana
Lokasi: Philips Store, Jl. Jalan Warung Buncit Raya Kav. 99

Sumber : http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Tips/Dekorasi-ruang/Ruang-kerja/Wajib-Terang-di-Ruang-Kerja
Read More
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home