Terima kasih kepada agan cynic yang telah membagi postingannya di www.kaskus.us. Postingannya tetang "10 Rak CD Keren" menambah inspirasi bagi siapa saja yang ingin membuat rak CD. Silakan, langsung saja disimak.
Rak CD barcode; tempat CD ini terinspirasi dari barcode yang biasa nempel di produk-produk seperti baju yang biasa di jual di mall, mungkin ini sangat cocok dengan yang biasa hoby jalan-jalan ke mall

Rak penyimpanan CD jam digital; tentu sajatempat penyimpanan cd ini terinspirasi oleh jam digital, terlihat warna merah mencolok yang merupakan indikator angka penunjuk jam.
Rak CD arstistic human; sangat artistic dengan adanya miniatur manusia yang menyatu seola-olah hidup sebagai penopang CD
Rak cd sarang lebah; tempat penyimpan CD ini tentu saja terinspirasi dari bentuk sarang lebah, lebih indah lagi kalau di tempelkan di dindig kayak di gambar.

Read More
ilustrasi

Terima kasih kepada agan ryanovic yang telah memposting tulisan ini di kaskus.us, dulu saya pernah bercita-cita jika setelah lulus SMK tidak dapat pekerjaan ingin sekali mencari beasiswa untuk meneruskan ke jerman. Tapi Alhamdulillah yah, sesuatu banget (syahroni banget) saya mendapatkan pekerjaan, namun ada cita-cita ingin sekali bisa bahasa jerman, dan kalau Tuhan mengizinkan semoga bisa pergi ke sana (tapi bukan dalam jangka waktu yang lama, karena ane sudah punya istri). Oke, tidak usah banyak cingcong, monggo disimak.

Dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang pembelajar Bahasa Jerman. Keempat keterampilan itu adalah, keterampilan membaca (Lesefertigkeit), berbicara (Sprechfertigkeit), menyimak (Hörfertigkeit), dan menulis (Schreibfertigkeit).
Sebagian besar kata atau kalimat bahasa Jerman dibaca sesuai dengan apa yang tertera pada tulisannya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menerangkan dan memberikan contoh cara membaca tulisan bahasa Jerman.





Huruf abjad dalam bahasa Jerman

Aa Be Ce De Ee eF Ge Ha Ii Jot Ka eL eM eN Oo Pe Qu eR eS Te Uu Vau We iX Ypsilon Zet Ääa-umlaut Üüu-umlaut Öőo-umlaut βEsZet

Tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Hanya yang berhuruf tebal saja yang berbeda. Itu pun berbeda pengucapan hurufnya, tapi bila sudah ada di dalam kata, bunyinya akan sama dengan bahasa Indonesia Contoh:
Qualität – dibaca: kualitet
variabel – dibaca: fariabel
Januar – dibaca: Yanuar
Wolf – dibaca: Volf
Zebra – dibaca: Tsebra
Typ – dibaca: tüp (ü lihat penjelasan di bawah) 

Tapi ada tambahan huruf lagi dalam bahasa Jerman, yaitu umlaut:
ä (a umlaut), biasa juga ditulis dengan ae
ö (o umlaut), biasa juga ditulis dengan oe
ü (u umlaut), biasa juga ditulis dengan ue  

Nah ini yang susah. Susah untuk menuliskan bagaimana ketiga huruf umlaut itu dibaca. Harus mendengar dan melihat langsung. Tapi kira-kira begini:
ä – pengucapannya mirip dengan pengucapan e
ö – pengucapannya antara mengucapkan o dan u (mulutnya mancung ya…)
ü – pengucapannya antara mengucapkan u dan e (mulutnya mancung ya…)

Masih ada satu huruf lagi: ß (eszett). Ini cara membacanya gampang. Jangan panik dulu melihat bentuknya. Membacanya seperti membaca huruf s yang ‘tajam/tebal’ atau double s – ss.
Contoh: Grüßen dibaca: Gruessen.

Lalu ada lagi gabungan beberapa huruf yang sering dipakai dalam Bahasa Jerman:
äu – dibaca oi/oy
ch – dibaca kh tebal
ck – dibaca k
ei – dibaca ai
eu – dibaca oi/oy
ie – dibaca i panjang
sp, st – bila diawal kata dibaca dengan s seperti syin atau sh atau sy; bila ditengah dibaca tipis seperti biasa
sch – membacanya juga seperti s pada syin atau sh atau sy.

Masih ada lagi beberapa huruf yang sering ditulis berdekatan. Tapi cara membacanya biasa saja seperti bahasa Indonesia.
Misalnya: Pf dalam Pfau (merak) dibaca Pfau seperti biasa.

Kasus lain:
pengucapan huruf h. Bila huruf h terdapat di tengah kata, maka h ‘tidak dibaca’, tapi membaca a nya agak panjang aa.
Contoh: Mahnung – dibaca Manung.
- pengucapan huruf s. Bila huruf s diikuti vokal, maka dibaca z.
Contoh: Sonne – dibaca Zonne
- -ig. Bila ig terletak di akhir kata, maka dibaca ih.
Contoh: billig – dibaca billih

Sebetulnya masih ada lagi, yaitu akhiran -en, pada kata kerja bentuk dasar bahasa Jerman. Akhiran -en, ini biasanya diucapkan tak jelas.
Misalnya: machen – dibaca: mach‘n

Demikian dasar-dasar cara membaca satuan terkecil kata dalam bahasa Jerman. Mudah-mudahan tidak ada yang tertinggal.

Satu catatan: Pada kenyataan sehari-hari kerap terdengar ketakpersisan cara membaca/mengucapkan dari orang-orang native Jerman sekalipun. Hal ini dikarenakan- seperti juga pada semua bahasa di dunia- ‘pengucapan bahasa’ atau pronounciation memang bukanlah ilmu pasti. Ia dipengaruhi oleh dialek, tempat/lokasi, dan juga tingkat pendidikan.

Sebagai penutup berikut ada beberapa contoh sekedar untuk melengkapi:
- Michael Schumacher – dibaca: Mikhael Shumakher
- Winter – dibaca: Vinter
- Vogel – dibaca: Fogel
- Läufer – dibaca: Loyfer
- meine – dibaca: maine
- Europa – dibaca: Oyropa
- zurück – dibaca: tsuruek
- Biene – dibaca: Biine
Read More
Aduh mak!!. Saya punya aplikasi dimana aplikasi tersebut harus mengurutkan ketika kita memilih ordering data, gimana ya menjelaskannya. Yaitu mengurutkan data dari urutan record data yang sudah ada, sehingga terbentuklah urutan yang baru, sesuai yang diinginkan. Ada yang paham kata-kata ini gak ya? #palu, okelah para permirsa. Contohnya, saya punya table buah, bagi Anda yang belum terlalu paham cara membuat table, bisa disimak tutorial dari w3shools.com ini. Dan kurang lebih untuk table buah saya yang dibuat di Oracle, dapat disimak strukturnya

TABLE BUAH
ID                      VARCHAR(2)
NAMA                    VARCHAR2(20)
PARENT                  VARCHAR(2)
URUTAN                  NUMBER
PRIMARY KEY (ID) 
INDEX CONSTRAINT (PARENT, URUTAN)

dan setelah saya insert beberapa data, kurang lebihnya menjadi seperti ini

IDNAMAPARENTURUTAN
1Pohon Berbuah01
2Mangga11
3Pisang12
4Jambu13
5Sirsat14
6Pohon Merambat02
7Markisa21
8Anggur22

Nah, untuk data parent dan urutan sudah saya constraint sebagai primary key, sehingga mau tidak mau jika saya mengupdate mangga menjadi urutan ke 3, dengan parent 1 yaitu pohon berbuah, maka yang perlu dilakukan adalah pisang dan jambu bergeser ke bawah dan mangga menempati urutan ke 3. Dan datanya menjadi

IDNAMAPARENTURUTAN
1Pohon Berbuah01
3Pisang11
4Jambu12
2Mangga13
5Sirsat14
6Pohon Merambat02
7Markisa21
8Anggur22

Setelah browsing kesana-kemari yang belum membuahkan hasil, akhirnya saya membuat procedure/function oracle sendiri. kurang lebih scriptnya seperti ini

CREATE FUNCTION URUT_BUAH(P_PARENT VARCHAR, P_IDBUAH VARCHAR, P_NAMABUAH VARHCAR2, P_URUTAN NUMBER) RETURN VARCHAR2
IS 
 V_JUMLAH NUMBER; 
 V_URUT NUMBER; 
 V_MAXURUT NUMBER; 
BEGIN
 
 -- untuk mengambil jumlah record, dan urutan semula
 SELECT COUNT(1), URUTAN INTO V_JUMLAH V_URUT FROM BUAH WHERE ID = P_IDBUAH;
 -- untuk mengambil urutan terakhir ditambah satu, jika ingin insert yang baru.
 SELECT NVL(MAX(URUTAN), 0)+1 INTO V_MAXURUT FROM BUAH WHERE PARENT = P_PARENT;

-- jika idbuah ada, dan ingin diurutkan sesuai urutan maka
IF V_JUMLAH = 1 THEN
 -- jika urutan lebih besar dari urutan semula 
 IF P_URUTAN > V_URUT THEN
    UPDATE BUAH SET URUTAN = 0 WHERE ID = P_IDBUAH;
    FOR I IN V_URUT .. P_URUTAN-1 LOOP
     UPDATE BUAH SET URUTAN = I WHERE URUTAN = (I+1) AND PARENT = P_PARENT;
    END LOOP;
    UPDATE BUAH SET URUTAN = P_URUTAN WHERE ID = P_IDBUAH;
 
 -- jika urutan lebih kecil dari urutan semula
 ELSIF P_URUTAN < V_URUT THEN
    UPDATE BUAH SET URUTAN = 0 WHERE ID = P_IDBUAH;
    FOR I IN REVERSE P_URUTAN+1 .. V_URUT LOOP
      UPDATE BUAH SET URUTAN = I WHERE URUTAN = (I-1) AND PARENT = P_PARENT;
    END LOOP;
    UPDATE BUAH SET URUTAN = P_URUTAN WHERE ID = P_IDBUAH;
 END IF;
 RETURN 'DATA TELAH DIURUTKAN';

-- jika idbuah belum pernah ada, maka tambahkan record
ELSIF V_JUMLAH = 0 THEN
 INSERT INTO BUAH (ID, NAMA, PARENT, URUTAN) VALUES (P_IDBUAH, P_NAMABUAH, P_PARENT, V_MAXURUT); 
 RETURN 'DATA TELAH TERINSERT'; 

ELSE
 RETURN 'ADA KESALAHAN BRO!'; 
END IF;
END URUT_BUAH;


Kalau kurang jelas dapat ditanyakan ya!.
nah, bagaimana jika saya ingin mengubah parent juga Pak? kita simak dan tunggu tutorial selanjutnya
Read More
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home