Anak-anak akan mencintai sesuatu apabila membuat mereka nyaman, aman dan menyenangkan. Sama halnya dengan kamar tidur, agar si kecil mencintai kamarnya sendiri ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua. Mulai dari penyediaan berbagai kebutuhan anak di dalam kamar, sampai mengajak si prasekolah terlibat dalam penataannya.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar anak mencintai kamarnya
Apakah arti sebuah kamar untuk seorang balita?
Tak hanya sebagai tempat bernaung saat beristirahat. Menurut Laurence Steinberg, Ph.D., psikolog dan ahli pola asuh (parenting) dari Amerika, rumah dan kamar pada intinya adalah tempat berlindung dari ketegangan dan tekanan kehidupan yang biasanya mereka peroleh di luar rumah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya:
Jadikan kamar sebagai tempat yang menyenangkan, aman dan menenangkan bagi anak. Meskipun dalam budaya Indonesia, anak-anak biasanya baru tidur di kamarnya sendiri setelah memasuki masa batita, namun sejak awal Anda harus memikirkan ruang khusus milik si kecil pribadi:
Lengkapi kamar
Lengkapi kamar anak dengan perabot sesuai kebutuhan. Kamar haruslah menjadi tempat anak memenuhi kebutuhannya. Seperti, kebutuhan menyalurkan hobi, seperti corat-coret, bermain, beristirahat, mengerjakan tugas prasekolah, serta menghibur diri dari kesedihan, tapi sebisa mungkin hindari televisi atau video games di kamar anak. Nah, yang kerap dilupakan adalah senantiasa menyimpan air putih dan makanan kecil, seperti krackers agar perutnya tak keroncongan.
Selalu pertimbangkan usia anak
dalam menyediakan kebutuhan dan menata kamar anak. Prinsip penting yang harus dipegang untuk menyediakan kamar bagi balita adalah: simple, aman, fungsional dan nyaman. Tentu saja karena anak-anak masih terbatas kemampuan dan ukuran fisiknya, carilah yang ukurannya sesuai dengan tubuh si kecil
Bersikaplah fleksibel!
Beri kelonggaran bagi si balita untuk melakukan eksplorasi di kamarnya. Apabila Anda tak mengizinkannya mencoret dinding di ruangan lain di rumah Anda, sediakan sebuah dinding di kamarnya yang boleh menjadi media ajang corat-coret. Biarkan pula, kalau Anda tidak keberatan, ia berkreasi pada daun pintu atau jendela kamarnya. Tak hanya menggunakan krayon, biarkan ia menempel stiker di balik pintu kamar, atau cap telapak tangan pada kaca jendela.Menjadikan kamar tidur si kecil tempat yang menarik.
Meskipun kamarnya harus dilengkapi dengan kebutuhannya, tetapi senantiasa biarkan ruang kosong yang cukup dalam kamarnya. Tujuannya, agar kebutuhan anak akan ruang gerak terpenuhi, juga agar jiwanya bisa “bernafas”.. Balita membutuhkan ruang gerak untuk melampiaskan kebutuhannya untuk aktif secara motorik.
Semisal dengan memberi tema pada penataan kamar anak. Anda dapat “mencontek” dari majalah atau buku. Tema akan menentukan nuansa warna, corak dan dominasi. Biarkan pula si kecil menyampaikan aspirasinya. Ajak anak terlibat dalam menata ulang, mengelola pengaturan dan memilih berbagai ornamen hiasan kamar. Inilah salah satu cara penting untuk memunculkan sense of belonging.“Simpan” kenangan menyenangkan dalam kamar tidurnya. Ciptakan ritual khusus di kamar tidur.
Misalnya, ritual membacakan dongeng atau cerita sebelum tidur, ritual membersihkan tempat tidur, atau menghias dinding bersama. Perhatikan juga keseluruhan atmosfir emosional yang ada di kamar si kecil. Jauhkan kamar anak dari ketegangan akibat perseteruan Anda dengan anggota keluarga lain, misalnya pembantu, pengasuh atau dengan si kecil. Kalau Anda hendak berdebat atau menyelesaikan masalah di kamar, usahakan agar berakhir damai. Menurut Steinberg, suasana emosi yang terbawa ke kamar tidur haruslah positif, agar penghuninya juga nyaman tidur di dalamnya.Rekaman kebahagiaan
Pajang foto yang “merekam” momen menyenangkan si kecil bersama Anda, kakak, adik dan anggota keluarga lainnya. Boleh juga si kecil menggantungkan gambar favorit yang menggugah inspirasi dan suasana hatinya.Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih agar si kecil betah.
Senantiasa bersihkan kamar anak, tak selalu Anda atau si Mbak yang harus melakukannya. Sesekali ajak si prasekolah membersihkan kamar dan mengganti perangkat, seperti sprei, sarung bantal, gordin dan lainnya.Hindari sumber stress
Sebaiknya kamar anak tak dilengkapi dengan pesawat televisi atau monitor komputer. Menurut berbagai penelitian, ini adalah salah satu sumber kebisingan, serta memberi stimulasi yang kalau tidakSumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10474940
Hindari penumpukan benda terlalu lama dalam kamarnya. Misalnya, pakaian kotor, buku-buku yang telah dibaca, mainan atau bekas kemasan kudapan si kecil. Selain menjadi lebih segar dan bersih, nyamuk dan serangga pun tak jadi bersarang.
Secara berkala buka jendela dan biarakan udara segar serta sinar matahari masuk kamarnya. Biarkan pula aromaterapi mengharumkan dan mendukung suasana nyaman dan menyenangkan bagi si kecil. Tanyakan pada ahli aromaterapi, jenis minyak esensial dan bentuk yang cocok untuk kamar si balita
Baca juga :
0 comments
Post a Comment