Menjadi Pendengar yang Baik, Ini Tips & Trik-nya

No Comments

pendengar yang baik
ilustrasi
Terima kasih kepada pengunjung blog ini, yang masih mau mengikuti setiap artikel yang saya post-kan. Kali ini ada lagi nih dari forum kaskus. Dengan thread yang Berjudul "6 Langkah Menjadi Pendengar yang Baik". Tetapi semoga tidak mengurangi inti dari artikel tersebut, judulnya saya ubah sedikit ya TS :).

Berdasarkan pengalaman, menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah, terkadang kita hanya ingin didengarkan tetapi tidak sebaliknya. Semoga Anda tidak termasuk di dalamnya ya!. Hal yang pernah saya alami adalah pada saat sekolah, ketika pelajaran sedang berlangsung, biasanya Bapak/Ibu Guru semakin bertambah semangat untuk mengajar jika para murid dengan diam menyimak ketika Sang Guru bercerita (mengajar). Namun akan berbuat sebaliknya (jengkel) jika murid yang diajar cenderung ke bicara sendiri (bukan gila ya), tetapi saling berbicara tanpa menjadi pendengar yang baik. Berikut ini ada tips & trik yang dapat Anda aplikasikan untuk menjadi pendengar yang baik, silakan disimak.

Menjadi pendengar yang baik merupakan modal dalam berbagai posisi, sebagai teman, pasangan, atau rekan kerja.

Seorang pendengar yang baik tidak hanya ingin mengetahui seperti apa cerita yang akan dibagi oleh lawan bicaranya, namun juga menghargai keinginan setiap orang, yaitu keinginan untuk didengar.

Untuk menjadi seorang pendengar yang baik, berikut ini tips yang dapat Anda coba.

1. Fokus pada lawan bicara
Sesibuk apapun Anda, hentikan sementara sifat multitasking saat sedang mendengarkan lawan bicara. Tunjukkan bahwa Anda fokus pada apa yang sedang dibicarakan. Simpan dulu ponsel Anda, abaikan dulu bunyi ringtone yang mengganggu pembicaraan (kecuali jika benar-benar urgent, tentunya), dan pastikan Anda tidak melewatkan sedikitpun bahan obrolan.

2. Hindari memotong pembicaraan
Memotong dan menyela pembicaraan bukan hal yang baik untuk dilakukan, terutama saat obrolan semakin serius. Selain tidak menunjukkan etiket yang baik, memotong pembicaraan juga tidak menunjukkan hormat Anda pada lawan bicara. Tahan dan bersabarlah sampai lawan bicara menyelesaikan kalimatnya.

3. Tunjukkan reaksi
Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan ceritanya dengan menjaga kontak mata dan melihat langsung pada lawan bicara. Tunjukkan pula reaksi Anda dengan ekspresi wajah, seperti mengangguk atau mengernyitkan dahi.

4. Buka
pikiran Anda
Cobalah posisikan diri Anda sebagai lawan bicara. Rasakan apa yang dialaminya. Hindari terlalu banyak berasumsi dan menghakimi dengan pola pikir yang sempit. Buka pikiran Anda atas kondisi yang dialaminya secara keseluruhan, tidak hanya obrolannya saja.

5. Hindari fokus pada diri sendiri
Saat lawan bicara mengeluarkan keluhannya, Anda mungkin akan terdorong untuk menceritakan pengalaman yang sama yang Anda alami. Ingat, fokus pembicaraan ialah lawan bicara Anda, bukan Anda. Jangan sampai rekan Anda yang mau curhat, malah dicurhati balik oleh Anda.

6. Aktif merespon obrolan
Seorang pendengar yang baik tidak hanya akan menyediakan telinga untuk lawan bicaranya. Dalam mendengarkan obrolan, Anda juga harus aktif memberi respon. Tidak hanya sekedar “oh…” atau “ya, lalu?” tapi sampaikan juga pendapat Anda tentang apa yang sedang dibicarakan.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment