Penyebab Anak Cuek Omongan Orang Tua

No Comments
Sudah lama tidak mengisi blog, kali ini saya sempatkan untuk mengisinya. Masih berkenaan dengan anak.

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya menjadi anak baik, terlebih menjadi penurut terhadap semua titah orangtua. Tapi sayangnya tidak semua keinginan itu bisa direspon dengan baik oleh anak. Terkadang ada saja yang cuek dan tak mau mendengar perkataan orangtua. Jangan salahkan anak! Perhatikan adakah yang salah dalam ucapan Anda!

Anak belum memiliki motorik yang sempurna dibandingkan orang dewasa. Jangankan untuk berpikir lebih jauh seperti orang dewasa, untuk mengartikan ucapan dari orang dewasapun belum tentu ia pahami dengan cepat. Bahkan ada saja anak yang tidak mengerti. Akibatnya anak menjauh dan meninggalkan lawan bicaranya atau Anda sendiri orangtuanya.

Dalam kasus tertentu, saat Anda mulai memberikan perintah kepada anak, ia malah membangkang, enggan menuruti perintah anak, lalu 'ngambek' atau marah. Lebih bahaya lagi saat anak mulai tak menuruti dan tak mendengarkan ucapan orangtua yang tak dipahaminya akan berakibat pada perkembangan otaknya atau kecerdasannya.

Semua sepakat bahwa anak akan meniru apa yang ia dengar dan lihat dari orang dewasa. Ucapan yang tidak jelas dan membuat anak tak mengerti pulalah yang membuat anak enggan mendengarkan kata-kata orangtuanya bahkan 'ngambek'.

Beberapa contoh perkataan yang sulit untuk dipahami anak, seperti:

1. Terlalu bertele-tele dan rumit


Sebagian orangtua ada saja yang berbicara pada anaknya dengan terlalu banyak kata untuk menyampaikan satu pesan saja, misalnya saja "Kakak, jangan ganggu adik ya, nanti adik bisa nangis terus kalau kakak mengganggu adik. Kalau kakak enggak dengerin bunda, bunda bisa marahin kakak ya. Biarin adik bayinya bobo". Meski kata-kata itu dimengerti, tapi anak terlalu rumit mencernanya.

2. Terlalu padat, banyak, dan panjang, dan sesuai intonasi

Bukan terlalu EYD atau sesuai ejaan yang disempurnakan, tapi saat berbicara pun harusnya memperhatikan kapan berhenti dan kapan. Lalu memperhatikan intonasi kapan berbicara dengan anak dengan kata larangan, perintah, anjuran, dan lain-lain.

3. Hindari terlalu banyak kata perintah

"Nak, ambilkan bunda piring!", "Nak, tolong sekalian ambilkan juga sendoknya!" belum selesai si anak mengerjakan dua perintah beruntun itu, ada lagi kata perintah, "Oh iya, lihat juga apakah air sudah matang apa belum!". Tidak ada yang salah, tapi perintah-perintah ini sebenarnya dapat disampaikan dalam satu kesempatan. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun terkadang emosi jika terlalu banyak perintah di saat perintah pertama belum jua selesai dilakukan.

Nah, jika Anda orangtua pernah mengalami atau memiliki anak yang sering cuek dengan percakapan Anda, sebaiknya segera ubah cara komunikasi Anda dengan baik dan mudah dipahami anak.

Sumber : http://www.infojajan.com/article/jangan-salah-bicara-pada-anak.html
http://www.kaskus.co.id/thread/51b83b391acb175b1d000009/penyebab-anak-cuek-omongan-orangtua/

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment