Seputar Siwalan, Manfaat, Kasiat, dll

No Comments
Yak saudara semua, Mohon maaf karena sudah lama tidak melakukan update blog. Kali ini saya sempatkan untuk menambah pengetahuan saya sendiri maupun Anda di antara kesibukan saya ini.

Cerita sebentar ya!. hampir 3 minggu atau sebulan yang lalu saya teringat akan buah yang kenyal ini, iya, buah ini adalah siwalan, pasti sudah bisa ditebak ya? karena judulnya berkata seperti itu.
Ketika perjalanan berangkat kerja menuju di kantor, di daerah tanah putih semarang, saya melihat penjual siwalan di kiri jalan (dari pasar kambing / java mall), sudah lama saya tidak merasakan buah tersebut, pikir saya. Kemudian dengan menyempatkan waktu sebentar, sayapun membeli 3 bungkus es siwalan, dengan harga 3 ribuan per bungkus, sehingga total menjadi 9 ribu. Ketika itu saya membawa uang 20 ribu di saku celanan, akhirnya tersisa 11 ribu, serta 11 ribu tersebut saya minta untuk diberi buah siwalannya, kalau tidak salah dapat 7 - 8 buah siwalan yang sudah dikupas. Karena tidak pernah meminum es siwalan sebelumnya, ternyata rasanya agak masam juga, namun buahnya tetap tidak berbeda saat saya kecil dulu.

Sekilas itulah alasan saya ingin membuat artikel tentang siwalan ini, sebenarnya sudah banyak yang membuat artikel ini, saya hanya ingin merangkumnya dari blog / website yang telah ada sebelumnya. Silakan disimak, semoga bermanfaat

Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama yang mirip seperti lonta (Minangkabau), ental (Sunda, Jawa, Bali), taal (Madura), dun tal(Sasak), jun tal (Sumbawa), tala (Sulawesi Selatan), lontara (Toraja), lontoir (Ambon). Juga manggita, manggitu (Sumba) dan tua (Timor). Borassus flabellifer adalah istilah ilmiah dari siwalan, menjadi flora identitas Provinsi Sulawesi Selatan, (wikipedia, 2013).


Untuk pohonnya kurang lebih seperti gambar di atas, klik untuk memperbesar gambar



Kegunaan dari Siwalan ini adalah :

  • Daunnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar. Barang-barang kerajinan yang dibuat dari daun lontar antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.
  • Tangkai dan pelepah daun dapat diolah untuk mendapatkan serat yang cukup bagus. Serat ini pada masa silam cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.
  • Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.
  • Buahnya juga dikonsumsi, terutama yang muda. Biji yang masih muda itu masih lunak, demikian pula batoknya, bening lunak dan berair (sebenarnya adalah endosperma cair) di tengahnya. Rasanya mirip kolang-kaling, namun lebih enak. Buah yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan”. Buah Siwalan juga mengandung banyak sumber nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak dengan kadar rendah, serat, air, glukosa dan sukrosa
  • Adapula Buah siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Lamongan. Rasa minuman es dawet siwalan ini terasa lezat karena gulanya berasal dari sari nira asli.
  • Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.
  • Jika anda yang gemar mengkonsumsi legen ada baiknya tahu bahwa legen memang sangat baik bagi kesehatan. Legen sendiri merupakan sebuah minuman tradisional yang berasal dari sadapan buah siwalan. Menurut ahli, minuman legen ini dapat membantu kesehatan ginjal manusia, mengobati penyakit impotensi, dan dapat menambah air mani. Legen mengandung gula, protein, lemak, dan mineral yang cukup. Namun perlu adanya ketelitian jika hendak mengkonsumsi legen pasalnya ada juga penjual yang memalsukan legen. Legen yang baik hanya mampu bertahan selama 2 hari. Setelah 2 hari maka legen tersebut akan mengandung alcohol sehingga memabukkan, biasanya dikenal dengan nama ‘tuak’. 
  • Manfaat bagi kesehatan lainnya terdapat pada bagian pohon buah siwalan. Akar pohonnya terdiri dari ekstrak akar muda yang dapat bermanfaat sebagai pelancar air seni dan sebagai obat cacing. Jika akar muda tersebut direbus maka dapat juga berfungsi sebagai obat penyakit pernafasan. Buah siwalan yang sudah tua ternyata juga dapat dijadikan obat kulit. Bagian bunganya telah diteliti dapat dijadikan obat penyakit lever. Kulit batangnya dapat menyembuhkan penyakit sakit gigi dan jika direbus dapat dijadikan sebagi pembersih mulut.

Bagi Anda ibu-ibu atau mbak-mbak yang ingin mencoba minuman siwalan yang mak nyos bisa melihat dari videonya sirup ABC (maaf bukan promosi)

Kalau ini contoh kerajinan dari daun lontar / siwalan dari I Made Mudita dari sebuah desa adat Tenganan daerah Kabupaten Karangasem Bali Alat yang perlu disiapkan :
  • Daun Lontar yang sudah Tua
  • Air mengalir (air sungai atau yang lain)
  • Kuali untuk merebus
  • Jemuran (opsional)
  • pres kayu berukuran besar (biasa disebut pamlakbagan di Bali)
  • Pisau khusus yang menyerupai pensil (pengutik)
  • Arang Kemiri / Arang kacang tanah
  • Lap Kain
Cara Membuat
  • Daun yang sudah tua, kemudian dijemur di tempat terbuka yang disinari matahari secara langsung, hingga warnanya berubah menjadi kekuningan. 
  • Proses berikutnya adalah perendaman dengan air yang mengalir selama beberapa hari kemudian dikeringkan dengan kain kering. 
  • Setelah itu masih melalui tahap perebusan dan penjemuran, dan baru masuk tahap akhir pengepresan dengan menggunakan alat pres dari kayu berukuran besar yang disebut pamlakbagan, proses ini memakan waktu selama enam bulan. Tujuan dari proses pres yang memakan waktu lama ini untuk membentuk lembaran daun lontar menjadi lurus tidak bergelombang, dan lembaran yang sudah jadi tersebut dinamakan lempir, yaitu bahan daun lontar yang siap untuk dilukis.
  • Gores Daun Lontar tadi sesuai keinginan Anda, Dari hasil goresan yang sudah dibuat di lembar daun lontar tersebut kemudian digosokkan jelaga dari arang kemiri yang sudah dibakar terlebih dahulu, atau terkadang juga menggunakan arang
    dari kacang tanah.
  • Kemudian setelah digosok dengan jelaga dan celah goresan berwarna hitam, barulah dihasilkan karya lukisan diatas lembaran daun lontar tersebut. 
  • Untuk penyempurnaan akhir setelah lukisan jadi, lempir  atau lembar daun lontar dilap dengan menggunakan kain dan dibersihkan dengan cairan minyak sereh untuk hasil lebih bersih dan awet dari serangan ngengat atau serangga.
    Sumber:
    Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

    0 comments

    Post a Comment