Peristiwa LIA

No Comments
Panas matahari menyengat, badan berkeringat, bau badanpun menyengat. Hari itu hari Jum'at di salah satu bulan, kira-kira bulan Februari tahun 2006. Sekolah mengadakan, bukan mengadakan tapi sudah turun-temurun dari Kepala Sekolah sebelum Kepala Sekolah yang sekarang, yaitu LIA, aku lupa artinya, tapi salah satu lembaga yang mengurusi atau semacam kursus bahasa inggris, dan itu diwajibkan bagi seluruh anak kelas III. Dengan tujuan agar siswa lebih siap menghadapi UAN dan beberapa pertimbangan lain, biayanya Rp tidak perlu di sebutkan,- /bulan.

Aku dan beberapa temanku di pecah menjadi beberapa tingkatan, begitu pula kelas-kelas yang lain. Aku mendapat tingkat EL4 (Elementary 4), artinya aku tidak tahu, tapi katanya itu yang paling baik /sombong (^_^)/ di sekolahan dan pada hari jumat bersama dengan siswa kelas yang lain, tapi tingkatan yang lebih baik lagi dibawa ke tempat yang sudah LIA tetapkan, dengan tingkatan Intermediate. dengan materi pelajaran yang lebih baik.

Kembali ke peristiwanya. Setelah solat Jum'at, aku dan beberapa temanku pergi ke warung makan di depan Baiturrahman (Masjid Simpang Lima Semarang), dengan membayar Rp.3000,- sudah mendapat telur dan es teh, kemudian kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah, karena jam sudah menunjukkan pukul setengah dua kurang seperempat jam, maksudnya jam satu seperempat lebih, karena masuknya adalah jam setengah 2. Setelah itu sampailah kami ke sekolah kami, kemudian berpencar mencari kelas masing-masing.

Setelah menunggu beberapa lama ternyata gurupun datang, sesuai dengan aturan salah seorang siswa membaca doa dan diikuti siswa yang lain, kurang lebih doanya (lupa-lupa nggak ingat):
Before we start our lesson let say our prayer
In the name of Allah
Most gracious most mercifull
All prays be unto Tee
Most gracious most mercifull
Master of the judgment day
Tee alone we workship
Tee alone we ask for help
Oh God show us the straight path
The path of whom You blesed
Not a path of whom You cursed
and not a path of whom You go astray
Amin
(kemeng juga nulis nih doa)
Setelah itu kelaspun dimulai seperti pelajaran biasa bahasa inggris pada umumnya, tetapi yang membuat menyenangkan adalah faktor pertama gurunya, karena enak diajak guyon (bercanda), kedua pembelajaran yang dinamis ada kuis, ketiga kenal teman dari kelas lain.
Setelah 3 jam berlalu atau pukul setengah lima sore. Pelajaranpun diakhiri, sesuai aturan salah satu siswa ditunjuk untuk membaca doa, kemudian gurunya menunjukku "dalam hatiku, waduh aku lali (lupa) doanya, namun akupun tetap maju, dan aku membaca doa yang kurang lebih :

Before we finish our lesson let say our prayers
In the name of Allah
Most gracious most mercifull
All prays be unto Tee
Most gracious most mercifull
Master of the judgement day
Tee alone we workship
Tee alon we ask for help
oh God show us the right things
Apears to be right
So we can follow it
Show us the wrong things
Apears to be wrong
so we can disappointed (semua orang pada melotot, tapi sambil mringis)
bless us please

Setelah selesai membaca doa mereka semua pulang, namun aku kemudian bertanya kepada temanku yang biasa dipanggil dengan mbah

"Mbah aku mau ngomong opo kok do mringis (Mbah aku tadi bicara apa kok pada senyum)"
"Kowe ora reti tho kowe mau ngomong (Kamu tadi tidak tahu kalau kamu ngomong) show us the wrong things appears to be wrong so we can dissappointed. Dissappointed kuwi artine kecewa (Disappointed itu artinya kecewa), seharusnya so we can avoid it"

Kemudian akupun tertawa sekerasnya, aku baru sadar setelah keluar dan tanya temanku. Sampai naik bus pun aku masih tetap senyum-senyum sendiri.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment