Hem, Hakekat Urip Iku Opo (apakah hakekat hidup itu) ?

2 comments
Rasakanlah, apakah hidup Anda terasa hambar menjalani kebiasaan yang membosankan dan gila, gila, gila, dan bertambah gila?. Apakah kita hidup hanya untuk menjalani rutinitas kematian, seperti yang terjadi pada kakek buyut kita, dan begitu pula yang akan terjadi dengan anak cucu kita. Apa kita hidup dari bayi->dewasa->kerja->menikah->memiliki anak->mati, lalu anak kitapun sama bayi->dewasa->kerja->menikah->memiliki anak->mati. Renungkanlah sejenak, sejenak, sejenak saja, jangan dilawan perasaan itu.............

Lalu, apakah hakekat manusia ada? apakah menjalani itu semua? jika iya, sungguh Anda termasuk orang yang merugi, bodoh, dan gila (maaf dan maaf). Saya akan menceritakan sesuatu kejadian antara dua orang, yang keduanya saya kenal baru 4 minggu kemarin. Cerita ini saya dengar dari orang lain yang juga kenal kedua orang tersebut. Sebut saja orang pertama dengan nama "Pram", dan orang kedua dengan "Pak De is".

Pak Pram bertanya kepada Pak De is, "Sing asli hakekat urip/iman iku opo de (sebetulnya hakekat kita hidup/iman itu apa)?".

Pak De is hanya bilang, "njupukko gelas, isinano banyu meh kebak, awasano ojo nganti utah (ambillah gelas, isi dengan air agak penuh, lihatlah, jangan sampai tumpah)". Pak De is yang kemudian mengambil sepeda miliknya (karena beliau hanya memiliki/hartanya hanya sepeda itu), memboncengkan Pak Pram di belakangnya, sambil tetap memegang gelas berisi air tersebut. Pak Pram dan Pak De is bersepeda berputar-putar ntah ke mana.

Setelah sampai kembali ke rumah Pak Pram. Pak De is bertanya pada Pak Pram, "Pram, piye, gelasmu utah rak (Pram, bagaimana, gelasnya tumpah tidak)?".
Pak Pram "Orak utah, (tidak tumpah)!!".
Pak De is "Kowe reti rak, mau dewe muter-muter lewat ndi wae (kamu tadi tau tidak, kita tadi bersepeda lewat mana saja)?"
Pak Pram "Orak, (tidak)!!".
Pak De is "Kowe reti rak, mau ning pinggir dalan ono opo wae (kamu tau tidak, tadi di pinggir jalan ada apa saja)?"
Pak Pram "Orak, (tidak)!!".
Pak De is "Nah, hakekat urip ki yo koyok ngono iku (nah, hakekat hidup/iman itu seperti itu)"
Pak Pram (Penasaran)
Pak De is "kita hidup di dunia itu hanya menjaga gelas itu, agar tidak tumpah, yang artinya kita harus selalu menjaga iman kita, agar tidak tumpah, atau hilang sama sekali, mau kita lewat jalan hidup apa saja, bekerja apa saja, kita tetap fokus untuk menjaga hati agar iman tidak tumpah".
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. wah bang postingmu apik tenan tak kai nilai 11 wis, menyentuh banget, bahasa sing keren abis, to the point lan sing mesti bermanfaat... terus posting bang tak tunggu bagi2 ilmu, ceritane maneh ya...

    ReplyDelete
  2. One of my friends already told me about this place and I do not regret that I found this article.

    ReplyDelete